Hasilpenelitian ditemukan bahwa kontrastif interogatif polar bahasa Jepang dan bahasa Indonesia terbentuk dari 1) penggunaan intonasi, 2) partikel interogatif, dan 3) tag interogatif. Persamaan bentuk konstruksi interogatif polar bahasa Jepang dan Indonesia terdapat pada aspek intonasi sebagai hal utama dalam pembentukan konstruksi interogatif
BJuntuk orang Indonesia maupun BI untuk orang Jepang 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperjelas pendeskripsian sistem bunyi (fonem) BI dan BJ. Dengan demikian, maka diketahui persamaan dan perbedaan sistem bunyi (fonem) kedua bahasa. Begitu pula, dengan diketahuinya hal
Vay Tiền Nhanh. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Percaya gak kalau Jawa dan Jepang itu sedenyut dan sealiran darah? Maksudnya, ada banyak persamaan baik dalam bahasa maupun cara pikirnya, setidaknya dalam pandanganku sebagai native Jawa yang saat ini sedang mendalami Jowo yang belajar bahasa Jepang pada awalnya pasti merasakan beberapa kemiripan antara Jepang dan Jawa ini. Misalnya, dalam hal hurufnya yang berbunyi sesuai dengan mora atau jumlah ketukan. Dalam pengajaran Bahasa Jepang tingkat awal, secara mudahnya huruf Bahasa Jepang di istilahkan dengan 「あかさたな」 "A, Ka, Sa, Ta, Na", untuk lebih memudahkan masuk dalam otak orang Jawa. karena ada kemiripan bunyi dalam huruf Bahasa Jawa "Ha Na Ca Ra Ka". Keduanya dituliskan tanpa spasi dan juga masing-masing memiliki "huruf dasar" yang kemudian ada beberapa perubahan untuk variasi bunyinya yang lain. Bedanya, huruf dalam Bahasa Jawa ini berasal dari suatu legenda "Aji saka". Sedangkan huruf kana bahasa Jepang dari huruf kanji yang dengan cara pikir antara Jawa dan Jepang ini aku tersadar, saat aku berkumpul dengan keluarga besar yang hampir semuanya orang Jawa saat mudik hari Raya tempo hari. Beberapa peristiwa yang tertangkap mata dan telingaku saat berkumpul dengan keluarga besar hal pemakaian bahasa halus dan gesture santun ini secara tidak sadar satu-satunya anak laki-lakiku menyadarkan aku kalau Jawa dan Jepang ini mirip. Maklum anak laki-laki, biasanya kasar dalam tingkah laku dan bahasa, apalagi dibesarkan dalam lingkungan Suroboyo-an. Dia meninggalkan Surabaya belum genap berusia 15 tahun. Dan semua orang, aku kira akan maklum jika dia berlaku kurang sopan dalam kacamata wong Jowo asli. Suatu saat semuanya sedang duduk santai di bawah. Anak laki-laki ku harus melewati eyang bulik, eyang Ti, pak de, dan tantenya. Sangat mengejutkan mereka semua, karena dia mengangkat salah satu tangannya di depan hidung, tanda meminta ijin untuk lewat melangkahi orang-orang yang lebih tua yang sadang leyehan duduk di bawah. Spontan eyang bulik adik ibuku berujar, “Wah hebat koe le, suwi neng Jepang kok isih eling adat Jowo”Aku sempat tertegun, anakku langsung berucap, “Tidak eyang bulik, yang saya lakukan itu ya seperti biasanya anak-anak Jepang jika ingin minta jalan untuk lewat”Ya, memang dalam adat Jepang, meminta jalan itu dinyatakan dengan bahasa tubuh mengangkat sebelah tangan di depan hidung. Sedangkan adat Jawa, menyulurkan tangan ke bawah. Baik dalam Jawa dan Jepang disertai dengan gesture sedikit membungkukan badan sedikit. Dalam bahasa Jawa disertai ucapan “nuwun sewu”, sedangkan dalam bahasa Jepang disertai ucapan ”sumimasen”Minggu lalu saat diskusi dengan teman di kampus, smsku yang aku kirim untuk anak secara tidak sengaja, sempat terbaca teman kampus. Waktu itu aku cuman tulis "iyo". Eehh... si teman cewek Jepang itu nanya, 「いよ」ってインドネシア語?日本語と似ているね "iyo" tte Indonesiago? Nihongo to niteiru ne emang itu Bahasa Indonesia? Mirip banget bahasa Jepang ya. Ya jelas ajalah si teman itu penasaran setengah mati, karena memang dalam bahasa Jepang ada 良いよii yo, yang biasa diartikan "Boleh kok, silakan" dalam ragam bahasa non formal, dalam formalnya berbunyi 良いですよii desu ragam bahasa formal dan non formal, ada juga lho kemiripan antara Bahasa Kromo, bahasa Jawa, dan 敬語keigo, ragam Bahasa Halus, bahasa Jepang, tetapi pemakaiannya berbeda, saling bertolak belakang. Katanya di antara bahasa-bahasa yang ada di Asia yang memiliki ragam Bahasa Halus, hanya bahasa Jepang yang berbeda. Untuk menentukan seseorang memakai Bahasa Halus ini baik dalam bahasa Jepang maupun Bahasa Jawa, di tentukan dengan cara mempertimbangan posisi diri dan lawannya. Dalam Bahasa Jepang jika lawanya dianggap 'orang luar', maka untuk membicarakan sesama 'orang dalam' 身内 Miuchi, dipakai 謙譲語 kenjogo Bahasa kromo inggil versi Bahasa Jepang untuk merendahkan diri. Beda akan halnya Bahasa Jawa, tidak memperdulikan yang dibicarakan itu "orang dalam" atau bukan, yang terpenting adalah orang yang dibicarakan itu lebih tua dalam usia kalender atau lebih dituakan dalam konteks status sosial masyarakat. Inilah bedanya, memang cukup membinggungkan pembelajar bahasa Jepang orang Indonesia terutama orang Jawa karena titik tolak berpikirnya adat Jawa ada hitungan weton, di Jepang juga ada lhoo, tapi jumlahnya 6, di sebut 六曜, bukan lima seperti di Jawa. Sepertinya menghitungnya juga berbeda. Kalau dalam adat Jawa ada pon, wage, kliwon, legi, pahing. Sedangkan adat Jepang ada 先勝senshou, 友引 tomobiki, 先負senbu, 赤口akakuchi, 大安 taian, 仏滅 memiliki makna yang beda. Misalnya jika akan melakukan upacara kremasi jenazah, pasti dihindari hari 友引 tomobiki, karena memiliki 'menarik teman'. Jadi harus ditunda, tetapi beda untuk menentukan hari pernikahan 友引 tomobiki, dan 大安 taian'keselamatan besar' merupakan hari baik. Juga pada saat pindahan jika harinya jatuh pada 先勝senshou, maka pindahannya dilakukan sejak pagi, karena jika lewat siang hari bukan merupakan saat yang baik, berlawanan dengan 先負senbu, pindahannya dimulai pada sore sekelumit Jawa dan Jepang yang ternyata sedenyut senadi. Pada beberapa bagian sama, tetapi karena sudut pandang beda, yang berbalik maknapun juga ada. Kalau tidak mendapatkan informasi yang cukup, pastilah akan kebolak balik memakainya. Misalnya jika pembelajar bahasa Jepang yang orang Jawa itu, suatu saat bekerja di suatu perusahaan besar Jepang dan waktu terima telpon dia membahasakan bosnya dengan Bahasa Kromo Inggil yang terinterferensi cara pikir Jawa, bisa runyam. Dalam adat Jawa, si Boss harus dituakan dan biasanya dari status sosial masyarakatnya jelas si bossnya itu lebih tinggi dari si penelpon, jadi harus memakai Kromo Inggil. Tetapi dalam bahasa Jepang, berbalik. Jadi kalau dia waktu menelpon itu memakai cara pikir Jawa, bisa-bisa dia dipecat, dianggap tidak sopan telah mencemarkan perusahaan karena tidak merendah diri terhadap lawan perusahaan lain. Suatu keharusan memakai bahasa yang merendah serendah-rendahnya karena lawannya adalah 'orang luar'. Tidak peduli kedudukan si penelpon hanyalah seorang pegawai rendahan sekalipun dalam perusahaannya. Sedangkan orang yang dibicarakan adalah Boss besarnya. Jawa dan Jepang, yang sedenyut senadi, tapi juga tak sejalur sealiran. Hanya diperlukan kesadaran untuk terus mencari sebuah informasi untuk bisa berinteraksi yang bernuah manis harmonis bagi pembelajar bahasa Jepang orang Indonesia atau pun pemerhati budaya Indonesia orang Jepang. Lihat Sosbud Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia dan Jepang menjalin hubungan diplomatik pada tahun 1958. Keduanya adalah dua negara Asia yang memiliki hubungan sejarah, ekonomi, dan politik. Kedua negara mengalami masa sulit dalam Perang Dunia II ketika Hindia Belanda saat itu diduduki oleh Tentara Kekaisaran Jepang selama tiga setengah tahun. [1] Jepang adalah mitra dagang utama Indonesia. Jepang merupakan mitra ekspor terbesar Indonesia dan juga merupakan donor utama bantuan pembangunan ke Indonesia melalui Japan International Cooperation Agency. Indonesia adalah pemasok penting sumber daya alam seperti gas alam cair ke Jepang. Kedua negara tersebut merupakan anggota G20 dan APEC. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar ekspatriat Jepang sedangkan di Jepang terdapat sekitar warga negara Indonesia yang bekerja dan mengikuti memiliki kedutaan besar di Tokyo dan konsulat di Osaka. Jepang memiliki kedutaan besar di Jakarta, Konsulat Jenderal di Surabaya, dan Konsulat di Medan, Denpasar, Polling BBC World Service 2014, 70% orang Indonesia memandang pengaruh Jepang secara positif, dengan 14% menyatakan pandangan negatif, menjadikan Indonesia salah satu negara paling pro-Jepang di banyak kesamaan budaya antara budaya kuno Indonesia dan Jepang. Misalnya, kuil Bali dan kuil Jepang 1 Matsuri festival Jepang sangat mirip dengan Indonesia Bali sehingga orang dapat bertanya-tanya apakah salah satunya tidak ditiru dari yang lain. Selama kremasi di Bali, jenazah diangkut di kuil portabel, mirip dengan cara orang Jepang membawa mikoshi mereka. Pemakaman di Bali sangat menyenangkan dan orang-orang mengayunkan kuil portabel di jalan-jalan dan membuat suara keras untuk menakut-nakuti roh jahat. 2. Rumah Jepang dan Bali memiliki dinding yang mengelilinginya, awalnya dimaksudkan untuk mencegah roh jahat menembus Baik di Jepang maupun di Indonesia dalam memilih nama nama depan sering memilih kata-kata yang melambangkan arti yang baik, sebagai doa agar anak menjadi jalan hidup yang Senioritas sangat penting dalam segala bidang baik di Jepang maupun di IndonesiaSelain itu, Di Jepang, Anda harus melepas sepatu Anda sebelum masuk ke rumah Anda atau rumah teman Anda dan di sini di Indonesia, kami juga melakukan budaya yang sama. Jika Anda datang ke rumah Indonesia mana pun di negara ini, Anda diharapkan melepas sepatu Anda dan masuk ke rumah dengan sepatu Anda dianggap tidak sopan di Jepang, ketika mereka tidak setuju dengan Anda, mereka cenderung tidak akan mengatakannya di depan Anda. Kami juga melakukan hal yang sama di sini di Indonesia. Jika kami tidak setuju dengan Anda, kami juga tidak akan mengatakannya di depan Anda. Katakanlah Anda mencoba meminta seorang gadis Indonesia untuk pergi keluar dan dia tidak menginginkannya, dia tidak akan mengatakan tidak di depan Anda tetapi dia akan berkata "Saya lagi sibuk atau mungkin lain kali". Orang Jepang menggunakan isyarat untuk menunjukkan rasa hormat dengan membungkuk dan orang Indonesia juga menggunakan isyarat untuk menunjukkan rasa hormat tetapi kami tidak membungkuk seperti orang Jepang untuk menunjukkan rasa hormat beberapa kesamaan budaya. Saya bisa menyebutkan beberapa kesamaan antara Jawa, sebagai bagian dari Indonesia dan Keduanya adalah orang Mongoloid Asia. Ini bukan kesamaan budaya, keduanya bisa menjelaskan kesamaan di kedua Kedua orang tersebut dikenal karena Kedua orang itu agak Kedua budaya menghindari konfrontasi, keduanya berusaha menjaga keharmonisan, dan menghindari orang lain kehilangan Kedua bahasa tersebut, yaitu bahasa Jawa dan Jepang, menggunakan sebutan kehormatan dan bahasa Kedua budaya itu Beras memainkan peran penting dalam kedua budaya Kedua negara itu adalah Orang Jawa adalah orang Austronesia, sedangkan orang Jepang mungkin memiliki populasi substrat Austronesia. Ada beberapa kata pinjaman Austronesia dalam bahasa Jepang. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Indonesia dan Jepang memiliki hubungan yang sangat erat dalam berbagai bidang sekarang ini. Contohnya di bidang otomotif, dimana banyak pabrikan Jepang yang memproduksi mobil dan motor di Indonesia. Kerjasama yang lain dalam bidang pendidikan. Dimana banyak beasiswa yang diberikan pemerintah Jepang kepada pelajar Indonesia yang berprestasi. Ada beberapa persamaan Dibalik kerjasama yang erat dalam berbagai bidang tersebut, ternyata Indonesia dan Jepang memiliki beberapa persamaan yang perlu diketahui. Mungkin ada beberapa dari anda yang belum menyadarinya, tapi segera setelah membacanya dibawah ini, maka andapun akan mendapat pencerahan. Ok, dibawah ini adalah beberapa persamaan antara Indonesia dan Jepang, "Check it out!!!"1. Satu benua Betul kan? Indonesia dan Jepang berada dalam satu benua yang disebut dengan Asia. Walaupun jarak kedua negara jauh, tapi tetap saja berada dalam satu benua. Yang menjadi pembeda adalah letak kedua negara ini berdasarkan kawasannya. Indonesia berada di kawasan asia tenggara dan Jepang ada di kawasan asia Benderanya Ada apa dengan bendera kedua negara ini? Apakah yang sama? Bendera Indonesia dan Jepang Kira-kira persamaan apa yang anda bisa lihat dari kedua bendera tersebut? Bagaimana, sudah tahu yang membuat keduanya sama? Iya, tentu saja adalah warnanya. Benderanya sama-sama terdiri dua warna Dan kedua warnanya pun sama, yaitu merah dan putih. Memang bentuk tampilan benderanya berbeda. Kalau Indonesia warna merah dan putihnya sama-sama persegi panjang, sedangkan bendera jepang warna merahnya berbentuk bulat. Pengucapakan kata antara bahasa indonesia dan jepang hampir sama lho. Kalau dalam bahasa indonesia, kita mengucapkan semua huruf yang ada dalam satu kata, di jepang pun hampir berlaku semua itu. Contoh kami Kami dalam bahasa jepang artinya kertas dan dalam bahasa indonesia menunjukkan kumpulan beberapa orang. Tapi cara pengucapannya dalam bahasa jepang sama, dibaca layaknya bagaimana kita mengucapkan "kami" dalam bahasa indonesia. ari Pengucapannya ya "ari", tanpa ada perubahan yang berarti dan mirip dengan bahasa indonesia. Mungkin yang membedakan hanya intonasinya saja. Kalau pengucapan bahasa indonesia dan inggris tentu tidak sama kan? Ada kata yang diucapkan berbeda dengan tulisannya. Anda pasti sudah tahu kan bagaimana bedanya? 4. Sering dilanda gempa bumi Kedua negara ini memang sangat sering dilanda gempa bumi dan bahkan sering diikuti dengan air laut yang naik ke permukaan, atau disebut dengan tsunami. Mungkin masih ingat bagaimana gempa bumi besar pernah terjadi di Aceh tepatnya pada tahun 2004 dan juga yang terjadi di Jepang tahun 2011. Kedua gempa ini mengakibatkan terjadinya tsunami yang menyebabkan kerusakan parah diberbagai daerah yang dilaluinya. Kalau di Jepang sangat dikenal dengan huruf Hiragana, Katakanan dan Kanji, dimana karakter hurufnya tidak sama dengan huruf yang dipakai di banyak negara, yaitu huruf romawi huruf yang sehari-hari kita gunakan untuk menulis Tapi di daerah Bali dan Jawa, terkenal dengan huruf A, Na, Ca, Ra Ka. Dimana huruf-huruf aslinya tidak berupa huruf romawi. Sedikitnya ini bisa menjadi persamaan bagi Indonesia dan Jepang yang sama-sama memiliki huruf non-romawi. Walaupun Jepang adalah negara yang maju, namun disana masih banyak penduduknya yang bertani, sama dengan di Indonesia. Kemudian yang lebih menarik lagi adalah dikedua negara ini, tanaman pangan pokok yang banyak ditanam adalah Makanan pokoknya Indonesia dan Jepang sama-sama menggunakan nasi sebagai makanan pokok sehari-hari. Sering kan melihat orang Jepang makan nasi menggunakan sumpit?8. Terdiri dari pulau-pulau Jepang juga merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau, sama dengan negara kita Indonesia. Di Jepang sendiri ada beberapa pulau besar yang banyak didiami oleh penduduknya. Berbentuk negara kepulauan, kedua negara ini memang sangat banyak menghasilkan produksi ikan dan hasil laut lainnya. Para penduduk di kedua negara inipun banyak yang berprofesi sebagai Menghargai warisan budaya leluhur Sampai sekarang kita masih bisa melihat bagaimana warisan budaya dari para leluhur tetap eksis di masing-masing negara. Kalau Indonesia banyak mempunyai budaya tradisional dalam hal pakaian, makanan dan festival, di Jepang pun juga sama. Masyarakat di kedua negara terus melestarikan warisan adi luhung tersebut. Bahkan mendatangkan keuntungan ekonomis yang tinggi. Dibuktikan dengan banyaknya kunjungan wisatawan luar negeri yang kepincut melihat bagaimana tradisi itu dilakukan. Mereka membutuhkan hotel, makanan, pakaian dan juga oleh-oleh untuk dibawa pulang. Akhirnya, masyarakat lokal mendapatkan peluang ekonomi yang menggiurkan dan sehingga meningkatkan pendapatan mereka. Kesimpulan Ternyata Indonesia dan Jepang memiliki banyak persamaan ya. Mulai dari warna bendera, pekerjaan, kondisi geografis sampai bagaimana cara penduduknya untuk menjaga warisan budaya dari para leluhur. Dan Jepang adalah negara yang sangat menarik untuk dikunjungi. Sayapun tidak sabar untuk segera berada disana dan merasakan bagaimana suasana kehidupan sehari-harinya Ngareeepppp... 😂😂 Baca juga ya Belajar berbagai frasa bahasa jepang Mengambil manfaat dari anime jepang dan drama korea Tempat mencari lirik anime plus translate english Uniknya Indonesia
persamaan bahasa indonesia dan jepang